Selasa, 10 September 2013

1. PENDAHULUAN


PENDAHULUAN

Definisi Statistika
Adalah metode yang memiliki bahasa khusus dan digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi.

Statistika dalam arti sempit
Yaitu rekapitulasi atau hasil data ringkasan yang berbentuk angka (kuantitatif).

Statistika dalam arti luas
Berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan / pengelompokan, penyajian, dan analisis data serta cara kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.

Pendapat para ahli :
  • Statistik adalah cara untu mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data. (Prof.Drs.Sutrisno Hadi,MA).
  • Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan(Analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu. (Prof.Dr.H.Agus Irianto).
  • Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka. (Ir.M.Iqbal hasan,MM).
  • Statistik adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidak tentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif. (Stoel dan Torrie).
Statistik deskriptif diartikan sebagai kegiatan rekapitulasi dari fakta yang berbentuk angka-angka disusun dalam bentuk tabel dan/atau diagram yang mendiskripsikan suatu permasalahan.

Statistik inferensial adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mendapatkan data, mengumpulkan data, mengolah/analisis, interpretasi data hasil analisis dan memberikan kesimpulan dari hasil interpretasi data sebagai bagian untuk memecahkan suatu permasalahan. 

 Manfaat Statistika :
  • bagi manajemen : sebagai dasar perencanaan, alat kontrol, dan evaluasi hasil kerja
  • bagi pemerintah daerah : untuk mendapatkan data berkala (time series) contohnya data sumber daya, pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
  • bagi dunia bisnis : melihat peluang untuk menanamkan saham.
  • bagi pendidikan : untuk mengetahui nilai rata-rata siswa/siswi

Landasan Kerja Statistik
Statistik bekerja berdasarkan tiga jenis landasan kerja, yaitu, variatif, reduktif dan Generalisasi.

  1. variatif, sebagai bentuk dasar bahwa kenyataan seorang peneliti dihadapi oleh berbagai persoalan atau gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya.
  2. Reduktif, hanya sebagian dari keseluruhan kejadian yang hendak diteliti (penelitia sampling).
  3. Generalisasi, sekalipun dilakukan terhadap sebagian kejadian yang diteliti, namun hasilnya memberikan kesimpulan untuk keseluruhan kejadian atau gejala yang diteliti.
Ada 2 macam data statistik:
1.Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang harga atau nilainya dapat berubah-ubah atau bersifat variabel. Ada 2 jenis data kualitatif:
  1. Data diskrit: data yang merupakan hasil menghitung atau membilang. Contoh: (a)Keluarga A mempunyai 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. (b)Kabupaten B sudah membangun 10 gedung sekolah.
  2. Data kontinu: data yang merupakan hasil pengukuran. Contoh: (a)Tinggi badan A 167cm. (b)Luas tanah sebesar 4 ha. (c)Kecepatan mobil 70km/jam
2.Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dikategorikan berdasarkan lukisan kualitas obyek yang dipelajari.
Contohnya:
  • Nilai kepribadian
  • Tingkat kecerdasan mahasiswa
  • Kualitas dosen
  • Metode mengajar dosen
Karakteristik atau Ciri-ciri Pokok Statistik
  1. Statistika bekerja dengan angka (dari data kualitatif maupun data kuantitatif)
  2. Statistika bersifat objektif. Angka statistika dapat digunakan sebagi alat pencari fakta. Pengungkap kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuan yang diungkapkan apa adanya.
  3. Statistika bersifat universal (umum). Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.
Variabel statistik
Secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

1.Variable independent 
adalah variabel yang merupakan penyebab atau yang mempengaruhi variabel dependent (DV) atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependent (DV). Apabila variabel IV berubah, maka variabel DV juga akan berubah. Variable independent merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel independent disebut juga sebagai peubah bebas dan sering juga disebut dengan variable bebas, stimulus, faktor, treatment, predictor, input, atau antecedent. 
Sebagai Contoh: Pengaruh metode mengajar terhadap Prestasi siswa. =>Variabel independent adalah Metode Mengajar.Pengaruh Pupuk Organik terhadap hasil tanaman tomat. =>Variabel independent adalah Pupuk Organik.Metode mengajar dan pupuk organik bisa dimanipulasi atau ditentukan oleh peneliti. Tidak semua variabel independent bisa dimanipulasi, misalnya attribute yang sudah melekat pada suatu objek. Contohnya: Jenis Kelamin, Usia, Kemiringan lereng, ketinggian tempat, dsb.

2.Variable dependent 
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel independent.  Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel terikat, tergantung, respons, variabel output, criteria, atau konsekuen.Variabel ini merupakan fokus utama dari penelitian.  Variabel inilah yang nilainya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh dari variabel independent.  Nilainya bisa beragam dan tergantung pada besarnya perubahan variabel independent.  Artinya, setiap terjadi perubahan (penambahan/pengurangan) sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan menyebakan variabel dependen berubah (naik/turun) sekian satuan juga. Secara matematis, hubungan tersebut mungkin bisa digambarkan dalam bentuk persamaan Y = a + bX. Misalnya, Y = Hasil (ton) dan X = pupuk Urea (kg), maka setiap pupuk urea dinaikkan/atau diturunkan sebesar b (kg), maka hasil naik/turun sebesar b (ton) dan apabila tidak di berikan pupuk (b=0), maka hasilnya adalah sebesar a (ton).   Pola hubungan antara kedua variabel tersebut bisanya di kaji dalam penelitian asosiasi atau prediksi, biasanya diuji dengan menggunakan Analisis Regresi.  Berbeda dengan contoh pengaruh metode mengajar terhadap keberhasilan siswa, skala pengukuran variabel independentnya bukan merupakan variabel interval atau rasio, sehingga untuk melihat pengaruh dari variabel independet terhadap variabel dependent lebih tepat dengan menggunakan Analisis Varians (ANOVA).  Dengan Anova tersebut kita bisa menentukan ada tidaknya perbedaan diantara metode mengajar, dan apabila ada, kita bisa menentukan metode mengajar yang lebih baik atau terbaik.

3.Variabel moderator merupakan variabel khusus dari variabel independent. Dalam analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, adakalanya hubungan di antara kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel ketiga, yaitu faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik yang kita gunakan. Variabel tersebut dinamakan dengan variabel moderator. 

4.Variabel moderator ini adalah variabel lain yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel independen (bebas) dan variabel dependen (tak bebas). Dalam Analisis Varians (Anova), pengaruh dari variabel moderator ini bisa direfresentasikan sebagai pengaruh interaksi antara variabel independent (faktor) utama dengan variabel moderator (Baron and Kenny, 1986: p. 1174). Variabel ini bisa diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah keberadaannya akan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variabel terikat. Secara skematis, hubungan di antara ketiga variabel tersebut bisa diilustrasikan seperti pada gambar berikut:



Contoh kasus 1:

Perhatikan, sebuah penelitian untuk melihat perbedaan diantara dua metode mengajar statistika, misal Metoda A dan Metode B. Jika siswa laki-laki lebih baik dengan Metode A, sedangkan siswa perempuan lebih baik dengan Metode B, maka jenis kelamin merupakan variabel mederator.
4. Variable intervening 
didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel independent dengan Variabel dependent, tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel independent dan atau variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti (Tuckman, 1988).
Variabel ini merupakan variabel antara (penyela) yang terletak diantara Variabel independent dan Variabel dependent. Variabel ini bisa digunakan dalam menjelaskan proses hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent, misalnya X → T → Y, dimana T adalah variabel intervening yang digunakan untuk menjelaskan pola hubungan antara IV dan DV.  Terminologi terakhir, yaitu sebagai variabel antara, konsiten dengan metodologi dan definisi dalam Analisis Struktural Equation Modelling (SEM).  Misalnya, X adalah usia dan Y adalah kemampuan membaca, hubungan sebab akibat antara X dan Y bisa dijelaskan oleh variabel Intervening T, misalnya Pendidikan. Dengan demikian, Usia (X) tidak secara langsung mempengaruhi kemampuan membaca (Y), tapi terlebih dahulu melalui variabel intervening, pendidikan (T), atau dengan kata lain, X mempengaruhi T dan selanjutnya T mempengaruhi Y.
Contoh:

Tingkat pendidikan → jenis pekerjaan → tingkat penghasilan
Metode mengajar → motivasi belajar → Prestasi siswa
Teknologi baru → budaya → Respon masyarakat
Usia → Pengalaman mengendarai → kelihaian mengendarai sepeda motor

5. Variabel kontrol 
adalah variabel yang sering digunakan oleh penelitian, selain variabel moderator dan variabel intervening adalah variabel kontrol. Variabel ini (kontrol), kualitas dan kuantitasnya biasanya bisa dikendalikan oleh peneliti sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Misalnya saja produktivutas lahan sawah yang diukur dengan satuan penggunaan bibit, peneliti menggunakan variabel kontrol dalam bentuk kualitas dan kuantitas pupuk yang sama. Akan tetapi kualitas dan kuantitas bibitnya berbeda. Kualitas dan kuantitas bibit padi sebagai variabel bebas, yang diukur dalam satuan kg., sedangkan produktivitas lahan sawah merupakan variabel terikat yang diukur dalam satuan ton, sedangkan kualitas dan kuantitas pupuk dalam jumlah sama digunakan sebagai variabel kontrol.



CONTOH-CONTOH TABEL DAN DIAGRAM

Tabel Biasa




Tabel Kontigensi


Tabel Distribusi Frekuensi



Diagram Batang



Diagram Garis atau Grafik




Diagram Lingkaran


Diagram Lambang


Diagram Fastel

Diagram Peta



Diagram Pencar

Daftar Pustaka :
-http://wulansarisumihadi.wordpress.com/2009/02/03/pengertian-statistika-dan-manfaatnya/
-STATISTIK Teori dan Aplikasi, J.Supranto edisi ketujuh
-id.wikipedia.org/wiki/Statistika
-http://zulfikarmsi.wordpress.com/2010/10/13/statistik-dan-statistika/
-http://turunanilmu.blogspot.com/2010/12/ilmu-statistika.html
-http://smartstat.wordpress.com/2010/02/25/variabel-dan-data/
-http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/11/konsep-dan-jenis-variabel-variabel.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar